Arus Listrik AC vs DC

Perbedaan

Listrik mengalir dengan dua cara, yaitu : arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC). Listrik atau arus tidak lain adalah suatu gerakan electron yang mengalir dalam sebuah rangkaian melalui media konduktor. Perbedaan antara arus listrik AC dengan DC terletak pada arah dimana electron mengalir. Pada arus listrik DC, elektron mengalir terus dalam satu arah atau maju. Sedangkan dalam arus AC, electron akan terus berbalik arah, kadang-kadang maju dan kemudian akan mundur. Tegangan pada arus AC juga secara berkala berbalik karena arah arus yang berubah.

Pada Era Digital ini, Sebagian besar alat elektronik digital selalu menggunakan sumber listrik DC. Namun, penting untuk memahami beberapa konsep Arus AC karena kebanyakan rumah masih menggunakan sumber listrik AC. Selain itu, arus AC mampu meng-konversi level tegangan dengan komponen tunggal (trafo) dan juga sangat dibutuhkan ketika mengirimkan listrik jarak jauh.

Arus Listrik AC

Arus AC diproduksi menggunakan alat yang disebut “Alternator”. Perangkat ini adalah jenis khusus dari generator listrik yang dirancang untuk menghasilkan arus bolak-balik. Sebuah Loop kawat yang berputar dalam suatu medan magnet akan menginduksi arus di sepanjang kawat. Turbin angin dan turbin uap merupakan aplikasi yang sering digunakan loop kawat yang berputar. Karena kawat konduktor yang berputar dan memasuki perubahan polarisasi magnetic secara berkala maka tegangan dan arus pun akan berubah secara bergantian. Berikut video singkat dari prinsip arus listrik AC:

Ilustrasi Arus AC
Gambar 2 - analogi arus listrik AC
Gambar 2 – analogi arus listrik AC

Gambar di atas menunjukkan analogi dari proses menghasilkan arus AC dimana dalam suatu system, pipa air dihubungkan dengan poros engkol mekanis yang menggerakkan piston. Terlihat pada gambar tersebut, ketika piston menekan salah satu sisi maka sisi yang lain terhisap dan begitu juga sebaliknya.

Bentuk Gelombang Arus AC (Waveforms)

Arus listrik AC bisa datang dalam berbagai bentuk, asalkan tegangan dan arusnya mengalir secara bolak-balik. Jika kita menghubungkan sirkuit AC dengan osiloskop maka kita mungkin melihat sejumlah bentuk gelombang yang berbeda. Jenis yang paling umum dari arus AC adalah gelombang sinus.

Gambar 3 - Gelombang Sinus (learn.sparkfun.com)
Gambar 3 – Gelombang Sinus (learn.sparkfun.com)

Selain gelombang sinus, Bentuk lain dari gelombang arus AC adalah Square Wave dan Triangle Wave

Gambar 4 - Square Wave (Learn.sparkfun.com)
Gambar 4 – Square Wave (Learn.sparkfun.com)

Square Wave biasa digunakan pada peralatan elektronik digital.

Gambar 5 - Triangle Wave (Learn.sparkfun.com)
Gambar 5 – Triangle Wave (Learn.sparkfun.com)

Square wave biasa digunakan untuk pengujian elektronik linier seperti amplifier.

Arus Listrik DC

Arus DC sedikit lebih mudah untuk dipahami daripada arus AC karena arus DC memberikan tegangan atau arus yang konstan. Arus DC dapat dihasilkan dalam beberapa cara, yaitu:

  1. Baterai menghasilkan arus DC yang dihasilkan dari reaksi kimia di dalamnya
  2. Generator AC yang dilengkapi dengan alat yang disebut “Commutator” yang dapat menghasilkan arus searah.
  3. Penggunaan perangkat “rectifier” yang berfungsi mengubah arus AC ke DC

Agar lebih mudah untuk dipahami dari prinsip kerja arus DC ini, pada gambar berikut merupakan analogi dari arus DC yang cuma bisa bergerak satu arah dimana air di dalam sebuah wadah akan selalu mengalirkan air ke arah bawah:

Gambar 6 - analogi dari arus DC (learn.sparkfun.com)
Gambar 6 – analogi dari arus DC (learn.sparkfun.com)

Jika artikel ini bermanfaat buat Anda, mohon untuk di Share because “Sharing is Caring”